Leblouh: Tradisi Menggemukkan Diri Wanita Mauritania Agar Enteng Jodoh

Leblouh: Tradisi Menggemukkan Diri Wanita Mauritania Agar Enteng JodohSeorang wanita tampak sedang menghabiskan satu porsi besar makanan atau minuman. (Foto: instagram/jiggleojo)

Jakarta, Kalau biasanya para wanita akan sangat menjaga penampilan semenarik mungkin sebelum menikah dengat diet, apa yang dilakukan oleh wanita di Mauritania malah sebaliknya. Ada tradisi di mana mereka justru menggemukkan dirinya semoga enteng jodoh.

Disebut leblouh, bawah umur perempuan semenjak beranjak remaja akan sering dipaksa untuk banyak-banyak makan. Alasannya alasannya dalam budaya sosial Mauritania wanita yang gemuk dengan lapisan lemak berlipat-lipat di bawah kulit dianggap menarik, kaya, dan subur.

Baca juga: Kata Para Pakar perihal Orang-orang Gemuk yang Mengaku Sehat

Menurut pengesahan salah satu wanita yang pernah menjalani leblouh, Mint Ahmed, kalau seorang anak perempuan tidak mau menghabiskan makanannya mereka akan dihukum. Para orang renta akan memperlihatkan makanan tinggi lemak menyerupai susu atau daging-dagingan.

Dalam sehari wanita di Mauritania yang mengikuti tradisi leblouh mampu mengonsumsi 16.000 kalori makanan. Padahal normalnya orang cukup umur hanya membutuhkan sekitar 2.000-2.500 kalori saja.

"Ibu mulai menggemukkan saya ketika saya masih berusia 13 tahun. Dia sering memukul semoga saya lebih banyak makan makanan berminyak dan daging domba penuh lemak. Setiap kali saya memaksa makan rasanya perut menyerupai mau meledak," kata Mint menyerupai dikutip dari CNN, Minggu (15/10/2017).

Mar Jubero Capdeferro yang menjalankan kegiatan gender Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Mauritania mengatakan generasi muda ketika ini mulai meninggalkan tradisi leblouh. Alasannya alasannya mereka sudah lebih teredukasi dan melihat eksklusif dampak buruk dari hal ini.

"Para wanita yang dulu menjalani leblouh sekarang kondisinya sangat gemuk di usia 40 sampai 50-an. Mereka bahkan tidak mampu bergerak dengan kondisi hipertensi, diabetes, dan lain sebagainya," kata Capdeferro.

Meski leblouh mulai ditinggalkan, namun survei tahun 2007 oleh Social Solidarity Association melihat bahwa tetap ada sekitar 75 persen anak perempuan di kawasan pedesaan yang dipaksa menggemukkan dirinya.

Baca juga: Masih Dipercaya, 5 Hoax Diet Ini Justru Bisa Bikin Gemuk Lho
Sumber detik.com