Lari ke Kantor Tak Bisa Asal-asalan, Ini Risikonya Jika Memaksakan Diri
Jakarta, Gaya hidup aktif ibarat Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno, yang senang berlari, yaitu hal yang konkret untuk ditiru. Tapi berlari dengan kondisi tertentu mampu berisiko mencederai tubuh, khususnya bab kaki.
Jansen Ongko, Ketua Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), mengatakan bahwa ketidaksiapan tubuh untuk berlari pada kondisi tertentu harus diperhatikan.
"Jadi, jangan eksklusif ikut-ikutan lari jikalau tidak biasa berjalan kaki jauh, apalagi yang punya berat tubuh berlebih. Kalau tidak biasa aktif bergerak, risikonya mampu mencederai kaki," katanya kepada detikHealth, Selasa (17/10/2017).
Baca juga: Tertantang untuk Lari ke Kantor? Saran Pakar, Biasakan Dulu Jalan Kaki
Menurutnya, persendian di kaki yaitu bab yang paling berisiko cedera ketika tidak siap berlari.
"Kalau enggak siap lari, kesannya mampu ke kesehatan. Misal peradangan di lutut dan ankle (pergelangan kaki). Gangguan persendian di bab itu yang paling sering," tutur Jansen dikala ditemui di Fitness Embassy di Jakarta.
Tubuh yang bersiap berlari, menurut Jansen, yaitu yang sudah terbiasa berjalan kaki paling tidak 10.000 langkah setiap hari. Selain itu, risiko berlari akan lebih minimal pada mereka yang memiliki berat tubuh ideal atau tidak mengalami kegemukan/obesitas.
Foto: thinkstock |
Baca juga: Sandiaga: Gerakan Lari ke Kantor Disesuaikan Waktunya
Sumber detik.com