TERNYATA INILAH ALASAN RAJA SALMAN TERKESAN DAN SELALU MENGENANG SUKARNO


Momentum unik pertemuan Raja Saud bin Abdulaziz Al Saud di Istana Bogor saat sang raja mencari Puan Maharani, Rabu (1/3/2017).

Raja Salman rupanya mencari siapa penerus proklamator Soekarno.

Usai bersalaman dengan sejumlah menteri, Raja Salman mencari-cari, di mana cucu Soekarno.

Kemudian, Presiden Jokowi menunjuk Puan, lalu raja Salman pun memanggil Puan.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani terlihat berbincang cukup lama dengan Raja salman.

Raja Salman menceritakan hal yang paling diingat dari Soekarno.

dilansir dari Kompas.com Raja Salman menginggatkan "Saya ingat sekali dengan Presiden Soekarno, selalu mengatakan 'saudara-saudara'. Ini yang saya ingat di sini," ucap Raja Salman.

Raja Salman teringat kata-kata itu, saat Raja Salman ikut mendampingi Raja Suud ( Raja Arab Saat itu), dan Raja Salman sempat berbincang dengan Sukarno yang saat itu usai melakukan ibadah haji.

Hubungan Raja Saud dengan Soekarno 1955

Konferensi Asia Afrika, Senin 18 April 1955 menjadi momentum penting bagi Indonesia Arab Saudi.

29 negara hadir dalam konferensi tersebut.

Negara Arab Saudi diwakili oleh Amir Faisal yang saat itu menjadi putera mahkota dan menteri.

( Baca Juga: Di Istana Bogor, Raja Salman Mencari-cari Cucu Bung Karno dan Inilah yang paling diingat dari sosok Soekarno. )


Dalam kesempatan itu, Soekarno menyampaikan pidato selama 40 menit.

"Dunia kita yang malang ini terpecah belah, dan ternyata rakyat dari semua negeri berada dalam ketakutan, kalau-kalau di luar kesalahan mereka, serigala-serigala peperangan akan lepas lagi dari rantainya," kata Bung Karno dalam pembukaan Konferensi Asia-Afrika, di Bandung, 18 April 1955 silam.

Pidato Bung karno berjudul "Lahirkanlah Asia Baru dan Afrika Baru (Let a New Asia and Africa be Born) dalam Konferensi Asia-Afrika 1955."

Persis seperti yang diingat Raja Salman, di awal pembukaan pidato tersebut, Soekarno menyapa "Tuan-tuan Yang Mulia, Nyonya-nyonya dan Tuan-tuan, Saudara-saudara sekalian."

Tidak hanya itu, Soekarno juga menyebut kata Saudara-saudara di tengah-tengah pidatonya.

Memang itulah ciri khas Soekarno hingga Raja Salman menginggatnya.

Kisah 'Pohon Soekarno'

Momentum pada tahun 1955 saat Presiden Soekarno melakukan kunjungan ke Arab Saudi.

Soekarno membawa sebuah pohon dari Indonesia untuk ditanam di Padang Arafah.

Mengetahui kondisi daerah padang pasir dan tandus yang tidak bisa ditumbuhi pohon sembarangan, maka Soekarno membawa pohon Mimba.

Kini, pohon yang tumbuh di beberapa tempat di negara Arab Saudi yang dinamakan 'Pohon Soekarno'.

Hingga saat ini, keberadaan pohon tersebut membantu jamaah Haji untuk berteduh.

Pidato Sukarno saat PBB di tahun 1960

Presiden RI pertama, Bung Karno, menyampaikan pandangan-pandangannya di depan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-15 yang diselenggarakan pada 30 September 1960.

Dalam pidato pandangannya tersebut, Bung Karno banyak mengkritisi kolonialisme, imperialisme dan peran PBB.

Paragraf pertama pidato Soekarno yang saat itu menyindir kepala negara dari berbagai dunia.

Inilah Pidato paragraf pertama, "Hari ini, dalam mengucapkan pidato kepada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa, saya merasa tertekan oleh suatu rasa tanggung-jawab yang besar. Saya merasa rendah hati berbicara dihadapan rapat agung daripada negarawan-negarawan yang bijaksana dan berpengalaman dari timur dan barat, dari utara dan dari selatan, dari bangsa-bangsa tua dan dari bangsa-bangsa muda dan dari bangsa-bangsa yang baru bangkit kembali dari tidur yang lama."

Tak hanya itu, Soekarno juga menyampaikan dengan cara yang berbeda dari kepala negara yang lain.

Pada kesempatan itu, Soekarno menyampaikan pidato dengan mengambil ayat Alquran surat Al Hujurat ayat 13.

Pidato Soekarno yang mengutip ayat Alquran

"Kitab Suci Islam mengamanatkan sesuatu kepada kita pada saat ini. Qur’an berkata: Hai, sekalian manusia, sesungguhnya Aku telah menjadikan kamu sekalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan, sehingga kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekalian kenal-mengenal satu sama lain. Bahwasanya yang lebih mulia diantara kamu sekalian, ialah yang lebih taqwa kepadaKu (Allah).”

Soekarno untuk pertama kalinya dihadapan sidang PBB mengutip ayat Alquran.

( Baca Juga: Setelah Hina Islam dan Para Ulama, Akhirnya Uus Minta Maaf ke Umat Islam, Ini Pesan MUI Untuknya Yang Begitu Mendalam )


Kutipan pidato tersebut menohok sekaligus membuat malu negara-negara yang berasaskan Islam, termasuk Arab Saudi.

Kepala negara yang berasaskan Islam tersebut merasa kecolongan, karena sebelum-sebelumnya belum pernah ada negara yang mengutip ayat-ayat Alquran.

Waktu itu hanya Soekarno yang melakukan pidato seperti itu.

Karena hal tersebut, Soekarno dinobatkan sebagai pahlawan Islam Asia-Afrika.