Renungan Buat Ayah, Tersenyumlah! Kehadiranmu Lebih Berharga untuk Anak Daripada Mainan yang Engkau Belikan

Tolongshareya – Sahabat tolongshareya Ketika pasangan suami istri dikaruniai anak maka mengurus anak itu juga merupakan pekerjaan yang berat, bukan hanya untuk para ibu. Sebagai kepala keluarga, ayah menanggung beban berat untuk memastikan semua kebutuhan keluarga tetap tersedia. Bekerja mencari nafkah tentu tugas yang berat. Namun anak-anak juga membutuhkan kehadiran ayah. Anak membutuhkan ayah yang merasa bahagia saat bersama anak-anaknya.




Berdasarkan penelitian, ternyata perkembangan mental dan kebiasaan anak-anak itu berhubungan erat dengan kondisi emosional ayah.

Saat ini, sedang tumbuh tren para ayah yang ingin mengambil peran aktif mendidik anak, yang satu generasi ke belakang masih diserahkan total pada ibu. Tentu penelitian seperti ini perlu kita ketahui supaya tahu dampak peran ayah pada anak-anak, baik secara positif maupun negatif.

1. Saatnya Ayah Turun Tangan Mendidik Anak, 48 Hal yang Harus Ayah Lakukan Bersama Anak Setiap Minggunya

2. Ibu masihlah madrasah pertama bagi anak-anak, namun ayah juga memiliki peran yang signifikan juga.

“Ada sekumpulan penelitian yang jumlahnya masih sedikit namun terus bertambah yang mengafirmasi efek karakteristik ayah dan hubungan kualitas ayah-anak terhadap perkembangan sosial anak-anak, bukan hanya  sekadar ayah ada di rumah atau kehadiran ayah dalam kehidupan anak.”

Penelitian tersebut menekankan bahwa ayah mempunyai dampak yang lebih besar terhadap kemampuan bahasa anak laki-laki. Jika ayah berbicara kasar dalam kehidupan sehari-hari, anak akan mencontohnya.

Temuan yang lebih penting lagi, depresi pada ayah yang terjadi saat anaknya masih balita ternyata lebih berpengaruh terhadap kemampuan sosial anak daripada depresi pada ibu. Artinya, senyum ayah di rumah saat anak masih balita lebih penting daripada senyum ibu.

Itulah sebabnya, ayah perlu memastikan kondisi emosionalnya tetap stabil ketika berada bersama anak-anaknya. Anak membutuhkan kehadiran ayah juga, baik secara fisik maupun emosional. Jika memang ayah merasa depresi, jangan malu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog.

Ada temuan yang lebih penting lagi, tentang pengaruh kondisi stres ayah pada anak.

Tentang hal ini mungkin semua orang sudah tahu. Setiap orang tua, baik ibu maupun ayah, biasanya cepat menyadari jika anak-anak bisa membaca suasana hati orang tuanya. Jika orang tuanya merasa stres, anak-anak bisa merasakannya. Begitu pula sebaliknya, saat kedua orang tuanya bahagia, anak-anaknya pun akan bahagia.

Setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu hal terbaik yang bisa kita lakukan ialah membuat anak merasa aman, terutama aman dari kondisi perasaan ayah sendiri sebagai orang tuanya.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi emosional ayah sangat penting bagi anak. Tidak peduli berapa banyak nafkah yang ayah bawa ke rumah, tidak peduli sebagus apa mainan  yang ayah belikan untuk anak, itu akan sia-sia jika ayah tidak bahagia saat berinteraksi dengan anak.

Anak-anak tahu, lebih penting ayah yang bahagia daripada mainan paling mahal sekalipun.

Jadi para ayah, tersenyumlah! Anak-anak selalu memperhatikanmu.

Semoga informasi diatas menjadi pelajaran berharga bagi para orang tua dalam mendidik sang anak. Aamiin




Sumber:Satujam