Sebelum Kau Menyesal Bahagiakan Orang Tuamu, Selagi Ada Waktu!!!!

Tolongshareya – Sahabat tolongshareya bersyukurlah kalian yang masih memilih ibu, sebab tidak sedikit orang yang sudah tidak memiliki ibu hidupnya penuh penyesalan dengan apa yang dilakukan kepada ibunya. Sebelum anda menyesal baca renungan ini.



HUH! Apaan sih Ibu, aku udah segede gini masih juga diomelin, malu tahu ama tetangga.,” Gerutu itu hanya tersampaikan dalam dan lewat hati saja Pasalnya, sepulang kerja melihat aku langsung tiduran padahal beliau sedang masak untuk santapan nanti malam.

Aku mendiamkan saja omelan Ibu ketimbang jadi keributan. Walau telinga panas, aku menyiapkan sikap cuek. Diam di kamar dan berselancar di facebook.

“Kangen Ibu.  Jika ada Ibu pasti aku bisa cerita.”

Satu status diposting oleh temanku semasa kuliah. Namanya Nuri, terkenal sebagai cewek yang ceria dan tidak pernah mengeluh di sosmed.

“Nuri kenapa? Maaf kepo.” Tulisku dalam sebuah komentar.

Tidak menunggu waktu yang lama, kemudian kami terhubung lewat jalur privacy inbox.

“Mamakku udah meninggal, Lis.”

“Kapan, Say?”

“Udah ada sebulan yang lalu. Aku kangen sama Ibu. Mana sekarang lagi hamil, pengen sibuin dekat sama beliau.”

Aku merasa tertampar oleh berita ini. Sungguh, sampai kini, aku rasanya belum bisa membayangkan kehilangan orangtua untuk selamanya.

“Nuri yang sabar ya. Jaga kesehatan disamping terus mendoakan Ibu,” balasku lagi.

“Iya. Tapi aku sedih banget, ada satu permintaan terakhir Ibu yang tidak aku turuti meski kutahu itu larangan dokter.”

“Apa itu?”

“Ibu minta aku masak sayur asem kesukaannya. Jika saja itu aku turuti pasti gak menyesal seperti sekarang. Aku bodoh.”

Aku mulai menangis, walau tak pasti kutahu Nuri bersedih bisa jadi juga sambil
meneteskan airmata.

Kemudian Nuri kembali berbagi cerita tentang Ibunya. Tentang semuanya dan itu menyadarkan betapa aku masih beruntung. Hari ini masih bisa mendengar omelan Ibuku walau tadinya sempat membuat jengkel di hati.

Nuri juga berpesan agar aku sebisa mungkin jangan mengecewakan Ibu. Selagi ada waktu, bahagiakan semaksimal mungkin. Jika sudah tiada, apapun itu tidak bisa menebus kerinduan untuk bersamanya barang sejenak.

Selepas obrolan berakhir, kuhampiri Ibu, yang kutemukan hanya sebuah senyuman. Aku menyuruhnya ke depan saja, membereskan dapur biarlah bagianku.

Kita tak pernah tahu, seberapa lama waktu yang diberikan untuk bersama. Mari kuatkan niat untuk membahagiakan orangtua selagi masa tidak menjadi penghalang untuk berbakti pada mereka.


Semoga artikel kali ini menggugah hati para pembaca untuk selalu menyayangi ibu setiap saat,dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun.